Ketika Ajakan Menjadi Kebiasaan Pada Bayi
Pulang kerja jadi satu kebahagiaan sendiri, karena akan bertemu dengan si kecil yang usianya baru 1 tahun 8 bulanan.
Nah, lokasi penjemputannya ini yang jadi pikiran, karena kepengennya anak itu gak dititipin di daycare.
Tapi apalah daya saat ini kondisinya masih belum memungkinkan untuk bisa terus menerus menemani dan mendampingi perkembangannya.
Namun, disisi lain dgn dititipkannya buah hati ke satu lembaga atau penitipan anak ada poin lebih yang didapat.
Diantaranya anak akan belajar untuk beradaptasi, bersosialisasi, psikologis yang dalam usia ini sangat pesat perkembangannya.
Dengan kondisi seperti ini kami selaku orangtua tidak berbesar kepala dan melepaskannya begitu saja, walau ada dampak2 positif dari penitipan tersebut.
Untuk tetap menjaga momen, keharmonisan, kedekatan, dan kepantaunya perkembangan anak kita harus punya formula atau program sendiri.
Keterbatasan waktu, dari jam delapan sampai jam 5 sore saat anak bermain d penitipan, sementara kita hanya memiliki waktu dr jam 5 lewat sampai jam 7 kurang yang tersedia.
Gak munafik bahwa d waktu2 tersebut kita sendiri butuh istirahat, mungkin juga ada yang masih kepikiran butuh me time.
Maka salah satu agenda yang kami buat adalah memanfaatkan waktu mengantar dan menjemput buah hati untuk lebih maksimal.
Walau hanya sesaat muatan2 kedekatan insyaAllah dapat terbangun, malah si kecil saat hari libur atau bahkan setiap terbangun dari tidur selalu meminta untuk di ajak jalan.
Juga hari Sabtu dan ahad merupakan waktu yang mahal untuk dapat terlewatkan dari kebersamaan bersama si kecil dan keluarga.
Comments
Post a Comment
Diisi dengan sebenarnya dan mengandung unsur dukungan dan pemicu untuk kesuksesan dan keberhasilan.