Pengalaman tertipu via telepon

Assalamualaikum
Ini adalah kisah asli saya ketika berengkat kuliah dan setelah kuliah.
Pagi itu langit cerah dan hatipun riang karena Proposal untuk pengaktifan kembali Pramuka UI telah selesai daya buat dan tinggal di cetak lalu diajukan. Dalam perjalanan dari Menteng, Jakarta Pusat perjalanan jam 9 lebih beberapa menit memang nambah macet ketimbang jam 7 pagi. Berteman siaran radio 99,9 fm saya melajukan sepeda motor. tiba2 saat saya hendak memasuki perempatan Tugu Pancoran tiba-tiba radio dari HP saya hilang frekuesninya dan ternyata ada telepon masuk.Saya angkat telepon itu tanpa harus melihat nomornya. saat saya angkat ada suara "Hallo bos lagi dimana?.." saya jawab dan bertanya "lagi dalam perjalanan mau ke kampus"...
singkat cerita dia tidak menyebutkan namanya malah saya disuruhnya untuk menebak siapa dia.
ketika saya sebut sebuah nama ia langsung meminta sesuatu kepada saya, dia bilang dia kecelakaan dan telah menabrak seorang ibu dan ia meminta saya untuk mengirimkan pulsa senilai 100.000. saya sempat menolak karena uang yang ada dikantong saya tidak cukup kalaupun ada itu adalah uang tabungan yang akan saya gunakan untuk membeli laptop. lalu saya dia mematikan telepon itu tak lam akemudian dia menelpon lagi dan meminta saya untuk menepi, lalu sayapun meminggirkan motor saya dan berbincang dengannya. dalam perbincangan itu ia meminta dengan paksa agar saya mengirimkan pulsa senilai yang dia minta. karena saya merasa kasian dan ada tanggungjawab sesama teman lalu saya membeli voucher pulsa senilai Rp. 100.000. setelah voucher itu terisi lalu dia meminta saya untuk mengirimkan pulsa senilai 50.000 untuk hp dia dengan nomor simpati. setelah kedua pulsa itu masuk di hp nya dia dia meminta saya untuk memegang voucher sebagai bukti bahwa saya telah membeli pulsa untuk dia. dalam percakapan itu ia tidak mau memberikan nomor Hp yang akan dia isi. saya fikir niat saya hanya untuk membantu jadi biarlah saya coba dengan semampu saya untuk mengirimkan pulsa. pagi itu saya buru2 ke kapus karena kabarnya ada ujian lab tanah hari itu jadi saya membatalkanniat untuk pergi ke toko yang dimiliki orang yang saya duga menelpon dan meminta bantuan kepad saya.
tibalah saya di kampus danhp saya si silent sehigga saat ada orang yang menelpon tidak terasa ada suara telepon masuk. ternyata orang mengaku rekan saya kerja mencoba telepon saya sebanyak 7 kali. sore itu ketika saya sedang menuju ruang mahalum FH UI untuk mengajukan Proposal tiba2 orang tadi menelpon lagi dan meminta kepada saya untuk mengirimkan uang senilai Rp. 1 juta untuk mengganti voucher si ibu yang menjadi korban tabrakannya dia. sayapun tercengang karen untuk uang sejumlah itu saya tidak ada. dengan dabar dan rendah hati saya meladeni dia dan saya terus berusaha untuk meminta bantuan kepada teman saya untuk mminjam uang senilai RP. 1 juta. setelah telepon ditutup saya lihat nomor hp nya dan ternyata ia menelpon saya dengan nomoa telepon.
saya jadi curiga maka setelah  selesai dari ruang manajer Mahalum FH UI saya terrus cek nomor itu dan saya samakan dengan ucapanya dia.

Saat itu saya mencoba berfikir hingga tiba di toko tempat saya bekerja dan ternyata nama orang yang digunakan oleh orang terdebut lagi di cari.dan makin terbukti bahwa saya kena tibu. setelah hal itu terjadi saya jadi harus lebih waspada dan saya coba untk mengibuli orang tersebut. dan akhirnya saya malaporkan hal ini ke Polres Depok. saat dari polsek si bapak petugascuma bilang " kedepannya jangan lengah lg yach..."

...bersambung

Comments

Popular posts from this blog

cintaMu

Sajak, mungkin

Scoutentrepreneur