Sajak, heeem... mungkin saja ini termasuk saja walau sebenarnya aku tidak tahu apa itu sajak. Belajar, sejaka kapan aku belajar untuk memahami bagaimana kata-kata itu diurai sehingga menghasilkan satu makna yang tersurat. Apalagi sampai sekolah kesusasteraan untuk sekolah SMK pun aku sulit. Namun inilah, mungkin ini yang dinamakan bakat yang terpendam. Menjadi anugerah dati Tuhan yang tertanam dalam kesibukkan untuk membuka dunia. Kini aku mulai sadar, bahwa dari sini aku akan memulai untuk menjadi orang yang besar akan makna namun bagaikan tebu untuk dipandang orang-orang. Karena menghindar dari seperti itu akan membuat kita aman dan nyaman. Palembang, Sabtu,7 Februari 2015 M.O. X